Tempat
tinggalku masih bersama dengan kakek dan nenekku, karena aku sekeluarga belum
mempunyai tempat tinggal sendiri. Walaupun tinggal dirumah kakek dan nenek
namun tidak sepenuhnya rumah itu yang mengurus kakek dan nenekku, namun aku
sekeluarga juga ikut membantu mengurus rumah itu. Tinggal bersama ada enaknya
ada enggaknya sih. Kalau enaknya itu dirumah tidak pernah kesepian dan bisa
bergotog royong mengerjakan pekerjaan rumah, namun tidak enaknya kalau mau
diskusi sama keluarga rame banget suasananya,jadi tidak enak gitu.
Masyarakat
disana masih suka sapa-menyapa dan bergotong royong, namun kebanyakan
orang-orang disekitar rumahku itu suka membicarakan kejelekan orang lain. Entah
itu ibu-ibu atau bapak-bapak tetapi sama saja, masih suka ngerumpi.
Disekitar
rumahku masih banyak pohon bambu, jadi kalau hujan angin datang halaman rumah
jadi kotor karena banyak daun-daun bambu yang rontok.
Disamping
rumah kakekku juga ada parit, dan kebanyakan warga di sekitar rumahku kalau
membuang sampah pasti disitu, jadi kalau hujan deras datang pasti banjir, dan
kalau banjir dijalanan pasti banyak sekali sampah-sampah yang berserakan. Kalau
waktu musim penghujan seperti ini pasti disini banyak sekali laron. Kalau
laronnya keluar waktu pagi hari pasti masyarakat disini jalan-jalan sambil
menangkap laron. Lalu pada siang hari dijalan banyak kupu-kupu kadang anak-anak
kecil suka menangkap kupu-kupu itu.
Ditempatku
jika mau mandi atau mencuci baju harus menimba terlebih dahulu. Ya itung-itung
olahraga. He..he..he.:) Disamping rumah
kakekku masih ada sedikit tanah yang belum terpakai, tetapi karena saat ini
baru musim penghujan jadi tanah itu ditanami kacang tanah,pohon ketela,dan juga
cabai.
Demikian cerita
tentang lingkungan disekitarku. Jika ada yang penasaran datang saja kesini. He..he..he
J
Terima kasih
ya sudah mau membaca ceritaku.
DAMAI
SEJAHTERA…!! J